Jumat, 20 Agustus 2010

hukum bacan / hamzah


Hamzah:
Dalam Al Qur’an, hamzah terbagi dua macam, yaitu hamzah qath’i (putus) dan hamzah washal (sambung) 
Hamzah Qath'i, yaitu:
Hamzah yang ada dalam lisan sewaktu membaca dan ada pula dalam tulisan.
Dinamakan hamzah qath'i karena pembaca memutuskan bacaan sebagian huruf tertentu dari huruf lain.
Hamzah qath'i bisa terletak di awal, di pertengahan atau di akhir kalimat.
Hamzah qath'i ini juga bisa terdapat pada kata benda (isim), kata kerja (fi'il) dan huruf (harf).
Aturan bacaannya: Harus diucapkan dengan jelas (izhar). 
Hamzah Washal, yaitu:
Hamzah yang diucapkan bila terdapat dipermulaan bacaan dan digugurkan ketika disambung dengan huruf sebelumnya.
Dinamakan hamzah washal karena berfungsi sebagai penyambung dalam membaca huruf yang sukun di awal kalimat.
Tandanya: huruf shad kecil di atas alif. 
Hamzah Washal Dibaca Fathah, yaitu:
Jika hamzah washal terdapat di awal kata benda (isim ma'rifat) yang ditandai dengan alif-lam di awal bacaan, maka hamzah tersebut dibaca fathah.
Contoh: Contoh Hamzah Washal Dibaca Fathah 
Hamzah Washal Dibaca Kasrah, yaitu:
Jika hamzah washal terdapat di awal kata kerja yang huruf keduanya berbaris fathah atau huruf ketiganya berbaris kasrah atau terletak pada bentuk mashdar dari fi'il madli (kata kerja bentuk lalu), maka hamzah tersebut dibaca kasrah.
Contoh:
Contoh Hamzah Washal Dibaca Kasrah

Catatan: Hamzah washal sama'i (tanpa kaidah) terdapat pula tujuh kata benda, yaitu:
Contoh Hamzah Washal Dibaca Kasrah

Hamzah washal yang terdapat di awal kata pada awal bacaan, wajib dibaca kasrah.
Hamzah Washal Dibaca Dhammah, yaitu:
Jika hamzah washal terdapat di awal kata kerja perintah (fi’il amr) yang huruf ketiganya berbaris dhammah, maka hamzah tersebut dibaca dhammah.
Contoh: Contoh Hamzah Washal Dibaca Dhammah
Hamzah Washal Tidak Dibaca, yaitu: Dalam keadaan disambung, hamzah washal tidak dibaca karena huruf sukun berikutnya berkaitan dengan huruf sebelumnya. Dengan demikian hamzah washal tidak lagi dibutuhkan, karena itu hamzah tersebut tidak dibaca pada saat disambung. Hamzah washal dibaca fathah, kasrah atau dhammah jika berada di permulaan bacaan. Jika hamzah washal berada di tengah-tengah kalimat seperti: Contoh Hamzah Washal Tidak Dibaca
Maka hamzah tersebut tidak dibaca sama sekali, karena penyebutannya ketika itu tidak ada kebutuhannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar